Catatan Hujung Minggu – Renungi Kembali KPI Orang Mukmin

Assalamualaikum semua,

Sudah lama rasanya tidak membuat sebarang posting di ruangan blog ini.

Namun, saya mengambil kesempatan untuk kita sama-sama bermuhasabah tentang KPI (Key Performace Indicator) yang Allah SWT telah gariskan di dalam surah Al-Mukminun.

Maksud ayat al-Quran

1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (QS. 23:1)

2. (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya, (QS. 23:2)

3. dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, (QS. 23:3)


4. dan orang-orang yang menunaikan zakat, (QS. 23:4)


5. dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, (QS. 23:5)


6. kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki 995; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. (QS. 23:6)


7. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. (QS. 23:7)


8. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, (QS. 23:8)


9. dan orang-orang yang memelihara shalatnya. (QS. 23:9)


10. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (QS. 23:10)


11. (ya’ni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. (QS. 23:11)

 

KPI ini walaupun rasanya biasa kita dengar, namun penekanan yang dibuat oleh ALlah SWT di dalam surah ini benar-benar menusuk di hati siapa yang membaca untuk mencari makna kejayaan orang yang beriman.

Solat merupakan hubungan secara langsung dengan Allah SWT, sementara zakat merupakan hubungan sesama orang beriman.  Sementara itu tugas sukar kita juga untuk mengelak diri daripada perkara yang sia-sia. Juga tugas yang mencabar untuk menahan nafsu serakah kita hanya untuk isteri yang halal sahaja. Juga tugas sukar jika diberi amanah (contoh bekerja), amanah itu kita laksanakan dengan benar-benar amanah.

Ayuh sama-samalah kita muhasabah diri sejauh mana solat,zakat, amanah kita, dan hawa nafsu kita telah kita benar-benar jaga untuk mencapai maqam surga firdaus.

Ya Allah bantulah kami insan yang lemah ini.

Amin Al-Kalantani

Terengganu.

 

 

Advertisement